Jumat, 07 November 2014

SISTEM PERIODIK UNSUR




I.     DASAR PENGGOLONGAN

A.   Pengelompokan Unsur Pra Sistem Periodik.
1.    Sistem Triad ( 1829 )
-     Dikemukakan oleh JohannW. Dobereiner ( 1780 – 1849 )
-     Mengelompokkan  unsur-unsur  yang  mempunyai  sifat  kimia  sama    berdasarkan kenaikan massa atomnya dalam triad, yaitu setiap triad terdiri dari 3 unsur.
-    Unsur yang ditengah mempunyai massa atom rata-rata dari massa atom kedua unsur yang  lain  dan  bersifat  antara  sifat-sifat dari  kedua unsur lainnya.  Misalnya pada
      triad Cl,Br, dan I  sifat-sifat Bromin berada diantara sifat Clorin dan Iodin.     Clorin berwujud gas dan Iodin berwujud padat maka Bromin dipastikan berwujud cair.
Contoh sistem triad :

Triad
Massa atom
3Li
6,94
11Na
22,99
19K
39,10
20Ca
40,08
36Sr
87,62
56Ba
137,34
17Cl
35,45
35Br
79,91
53I
126,90




Kelemahan Sistem Triad
-  Sistem ini kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam suatu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip dengan triad tersebut.
-   Ada beberapa unsur lagi yang mempunyai sifat serupa dengan triad pertama ;        
         3Li, 11Na, 19K, 37Rb,55Cs, 87Fr

2.    Sistem Oktaf
-          Dikemukakan oleh John A.R. Newlands ( 1839 – 898 )
-          Pengelompokan unsur-unsurnya berdasarkan kenaikan massa atomnya.
-          Menurut Newlans, sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan ( oktaf ).
      Dengan demikian unsur kedelapan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan unsur ke-1 , unsur ke-3 mempunyai sifat unsur sama dengan unsur ke-10 dan seterusnya.
Contoh :
1
2
3
4
5
6
7
1H
3Li
4Be
5B
6C
7N
8O
9F
11Na
12Mg
13Al
14Si
15P
16S
17Cl
19K
20Ca
24Cr
22Ti
25Mn
26Fe
27Co,  28Ni
29Cu
30Zn
39Y
49In
33As
34Se


Kelemahan Sistem Oktaf :
-          Sistem oktaf hanya berhasil untuk unsur yang mempunyai nomor atom kecil dan tidak cocok untuk unsur – unsur bernomor atom besar.
-          Pengelompokan  terkesan  dipaksakan sehingga banyak unsur  yang terletak berimpitan pada tempat yang sama.

3.    Sistem Periodik / Susunan Berkala ( 1869 )
-          Ditemukan secara terpisah oleh Julius L. Meyer ( 1830 – 1895 ) di  Jerman  dan Dmitri I. Mendeleyev ( 1834 – 1907 ) di Rusia.
-          Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
-          Meyer menyusun unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat fisika  ( volum atom,  daya hantar  listrik, kekerasan, titik leleh, dan titik  didih  )  yang akan berulang secara periodik.   Unsur-unsur dengan sifat sama diletakkan dalam  satu kolom  vertical.
-          Mendeleyev  menyusun  unsur - unsur  seperti  Meyer  namun  penyusunannya  berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.
-          Keunggulan sistem periodic Mendeleyev dibanding dengan Meyer :
a.    Penyusunan berdasarkan sifat fisika dan kimia.
b.    Mendeleyev mengoreksi harga massa atom , misalnya Berilium ( MA= 128 )
   dan  Uranium ( MA= 127 ).
c. Demi mempertahankan kemiripan sifat, Mendeleyev menukar letak  beberapa unsur, Misalnya 128 Te ditempatkan sebelum 127 I.
d.  Menyediakan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan.
e.    Unsur Gas Mulia ( ditemukan 1890 – 1900 ) dapat diletakkan tanpa mengubah susunan unsur-unsur yang sudah ada.


II.    KEDUDUKAN UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK
B.   Sistem Periodik Modern.
            Sistem periodic modern diresmikan oleh IUPAC tahun 1923 dan merupakan penyempurnan dari sistem perodik Mendeleyev.  Pada sistem periodic modern dibuat berdasarkan konfigurasi elektron dan pertambahan nomor atom. Pada sistem ini tersusun dari   a. Baris-baris horizontal yang masing – masing disebut Periode,
b. Kolom-kolom vertical yang masinng-masing disebut golongan.
1.    Periode.
     Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode yang sama.
                                      Periode  =  jumlah kulit
     Unsur – unsur  yang hanya mempunyai satu kulit ( misalnya K ) terletak pada periode pertama ( baris paling atas ), sedangkan  untuk unsur dengan 2 kulit akan terletak pada  baris kedua, demikian seterusnya.
2.    Golongan.
    Unsur dengan jumlah elektron valensi sama ditempatkan pada golongan  ( kolom ) yang sama.                                              
                          Nomor golongan = jumlah elektron valensi
      Unsur-unsur dengan golongan yang sama mempunyai sifat-sifat kimia yang sama   ( karena  memiliki jumlah elektron terluar sama ).
Dalam sistem periodic modern terdapat 2 golongan, yaitu golongan utama dan golongan transisi. Untuk golongan utama teridiri atas 8 golongan :

Golongan
Nama golongan
Elektron Valensi
I A
Golongan alkali
1
II A
Golongan alkali tanah
2
III A
Golongan boron
3
IV A
Golongan carbon
4
V A
Golongan nitrogen
5
VI A
Golongan oksigen
6
VII A
Golongan halogen
7
VIII A
Golongan gas mulia
8


Contoh soal :
Tentukan periode dan golongan unsur-unsur di bawah ini:
a.    Unsur X ( nomor atom 7 )
b.    Unsur Y ( nomor atom 11 )
c.    Unsur Z ( nomor atom 18 )
Jawab.
a.    Konfigurasi elektron unsur X  = 2 , 5
Unsur X mempunyai 2 lapis kulit,  jadi terletak pada periode kedua. Unsur X mempunyai elektron valensi 5 , jadi unsur X terdapat pada golongan V A.
b.    Konfigurasi elektron unsur Y  = 2 , 8 , 1
Unsur Y mempunyai 3 lapis kulit,  jadi terletak pada periode ketiga.
Unsur Y mempunyai elektron valensi 1 , jadi unsur Y terdapat pada golongan I A.
c.    Konfigurasi elektron unsur Z  = 2 , 8 , 8
Unsur Z mempunyai 3 lapis kulit jadi terletak pada periode ketiga. Unsur Z mempunyai elektron valensi 8 , jadi unsur Z terdapat pada golongan VIII A.

III.  SIFAT-SIFAT PERIODIK
Sifat-sifat periodik adalah sifat-sifat yang ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat ini berubah dan berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Sifat Periodik meliputi:

a.    Jari-jari atom           jarak dari inti atom sampai kulit terluar
*  Unsur segolongan: jari-jari atom makin ke bawah makin besar (karena jumlah kulit makin banyak sehingga kulit terluar jauh dari inti atom).
* Unsur seperiode: jari-jari atom makin ke kanan makin kecil (jumlah kulit tetap, tetapi muatan inti dan jumlah elektron pada kulit bertambah sehingga gaya tarik menarik antara inti dengan kulit elektron makin besar akibatnya jari-jari atom makin besar)

Unsur
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Jari-jari atom (A)
1,09
1,06
1,43
1,11
1,06
1,02
0,99
1,54

Golongan IA
Jari-jari atom
Golongan IIA
Jari-jari atom
Golongan VIIA
Jari-jari atom
Li
Na
K
Rb
1,55
1,90
2,35
2,48
Be
Mg
Ca
Sr
1,12
1,60
1,98
2,15
F
Cl
Br
I
0,72
0,99
1,14
1,33


b.    Energi Ionisasi atau Potensial ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah
*  Unsur segolongan: energi ionisasi dari atas ke bawah makin kecil (karena jari-jari atomnya makin besar)
*  Unsur seperiode: energi ionisasi dari kiri ke kanan makin besar (karena jari-jari atomnya  makin kecil)

c.    Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan apabila suatu atom menangkap sebuah elektron dalam keadaan gas.  Pada pengikatan elektron, energi ionisasi dan afinitas elektron dapat berubah menjadi dibutuhkan.  Dalam satu periode dari keri ke kanan afinitas elektron makin besar dan dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.  Makin besar afinitas elektron makin reaktif, makin bersifat elektronegatif mudah membentuk ion negatif.
Dibawah ini afinitas elektron halogen (Gol. VIIA)

 
Golongan VII A
Afinitas elektron (Kkal/g atom)
F
Cl
Br
I
79.8
83.5
77.7
70.8



d.    Keelektronegatifan
   Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menaik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia.
Keelektronegatifan besar  =  mudah menangkap elektron
Keelektronegatifan kecil  =   sukar menangkap elektron
Bagi unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, sebab gaya taik inti makin lemah.  Bagi unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar.
e.    Sifat Logam
    Bagi unsur-unsur segolongan  sifat-sifat logam makin ke bawah makin bertambah, sedangkan bagi unsur-unsur seperiod, makin ke kanan makin berkurang.  Oleh karena itu unsur-unsur logam terletak di bagian kiri, dan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan sistem periodik.  Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.
f.     Titik Leleh dan Titik Didih
    Dari kiri ke kanan titik cair dan titik didih mula-mula naik secara bertahap dan mencapai puncaknya pada golongan IVA kemudian turun secara drastis.  Titik leleh dan titik didik tertinggi dimiliki unsur golongan IVA, sedangkan yang terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIA (unsur gas mulia).
g.    Kereaktifan
    Reaktif artinya mudah bereaksi.  Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif (makin mudah beraksi), sebeb makin mudah melepaskan elektron.  Misalnya, kalium lebih reaktif dari natrium, serta kalsium lebi reaktif dari magnesium.  Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem peiodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi), sebab makin sukar menangkap elektron.  Misalnya, fluorin lebih reaktif daripada klorin, serta oksigen lebih reaktif darilpada belerang.

MATERI DAN SOAL STRUKTUR ATOM SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!